Mengapa Oxo-Degradable itu buruk?
Oxo-degradasi adalah proses saat plastik terurai menjadi partikel-partikel kecil yang disebut mikroplastik. Plastik jenis ini menjadi bahan perdebatan di masyarakat karena pengaruh negatifnya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Meskipun oxo-degradasi bisa memberikan embel-embel bahwa plastiknya "ramah lingkungan," studi ilmiah menunjukkan sebaliknya.
Oxo-degradasi adalah metode yang digunakan dalam pembuatan plastik agar mudah terurai oleh oksigen dalam suatu periode waktu. Plastik jenis ini mengandung aditif khusus, seperti logam berat, seperti mangan atau besi, yang berfungsi sebagai katalis dalam proses oksidasi. Proses ini mengakibatkan kehancuran ikatan molekuler dalam plastik, yang pada akhirnya membentuk fragmen-fragmen plastik kecil yang rusak.
Namun, inilah yang membuat oxo-degradable menjadi masalah. Plastik yang terurai menjadi fragmen-fragmen plastik kecil itu, atau yang lebih dikenal sebagai mikroplastik, tidak dapat diuraikan secara lengkap oleh alam. Ukuran mikroplastik ini sangat kecil, sering kali kurang dari 5mm, sehingga sulit dideteksi dan sulit dihilangkan dari lingkungan. Mikroplastik sering kali terbawa oleh air, angin, dan organisme hidup, sehingga dapat menyebar ke berbagai habitat, termasuk air laut, sungai, dan tanah.
Dalam ekosistem perairan, mikroplastik dapat dimakan oleh organisme laut seperti ikan, burung, dan hewan laut lainnya. Ini membahayakan kesehatan hewan-hewan ini karena mikroplastik mengandung bahan kimia berbahaya, seperti ftalat dan bisfenol A, yang dapat terakumulasi dalam tubuh organisme hidup. Selain itu, mikroplastik juga bisa menyebabkan hambatan bagi organisme laut dalam mencerna makanan dan berinteraksi dengan lingkungannya secara normal.
Dalam tanah, mikroplastik dapat merusak kualitas tanah dan kesuburan, serta mengganggu kehidupan mikroorganisme yang hidup di dalamnya. Mikroplastik juga bisa terbawa oleh tanah menuju sumber air, menyebabkan polusi air yang berdampak negatif bagi lingkungan dan manusia.
Penggunaan plastik oxo-degradable juga memiliki implikasi jangka panjang yang merugikan. Meskipun plastik ini mungkin terlihat "hilang" setelah terurai menjadi mikroplastik, tetapi fragmen-fragmen tersebut masih ada di lingkungan dalam bentuk lebih kecil yang lebih sulit dideteksi dan dihilangkan. Sebagai contoh, air yang kita minum dan makanan yang kita konsumsi dapat terkontaminasi oleh mikroplastik, sehingga masuk ke dalam tubuh manusia. Ini tentu membawa risiko kesehatan yang serius, seperti kerusakan organ, gangguan hormon, dan gangguan sistem reproduksi.
Penting juga untuk menyadari bahwa oxo-degradasi tidak mengurangi laju penggunaan dan pembuangan plastik secara keseluruhan. Akhirnya, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan berpindah ke alternatif lebih ramah lingkungan, seperti barang-barang berbahan daur ulang atau kompos, adalah solusi yang lebih baik dan lebih berkelanjutan untuk mengurangi dampak negatif plastik bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
Sebagai kesimpulan, oxo-degradasi adalah metode yang buruk dalam pengurangan dampak plastik terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Penggunaan plastik oxo-degradable masih berkontribusi pada terbentuknya mikroplastik yang berbahaya, yang sulit dihilangkan dari lingkungan dan dapat merusak ekosistem serta masuk ke dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, kita harus membatasi penggunaan plastik dan beralih ke solusi yang lebih ramah lingkungan agar bisa melindungi bumi dan kesehatan kita.