Mengapa kantong plastik disebut kantong T-shirt?
Kantong T-shirt adalah jenis kantong plastik yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka mendapat julukan ini karena bentuk dan desainnya yang mirip dengan kantong pakaian T-shirt. Tetapi apakah ada alasan lain mengapa mereka disebut dengan nama ini? Apa sejarah di balik panggilan ini? Mari kita simak lebih lanjut dalam artikel ini.
Sejarah kantong T-shirt dimulai pada awal abad ke-20. Pada saat itu, penggunaan kantong plastik masih jarang dan lebih umum menggunakan kantong kertas. Namun, pada tahun 1950-an, penemuan polietilena oleh Karl Ziegler dan Giulio Natta membawa revolusi dalam industri plastik. Polietilena adalah bahan plastik yang lebih murah, lebih kuat, dan lebih tahan terhadap kerusakan air dibandingkan dengan kantong kertas. Seiring dengan perkembangan teknologi cetakan dan pembentukan plastik, industri kantong plastik mulai meningkat pesat.
Pada awalnya, desain kantong plastik relatif sederhana. Mereka terbuat dari selembar plastik dengan sisi terbuka dan sisi yang dilas untuk membentuk bentuk kantong. Bentuknya itu datar dan kurang begitu praktis, dan sering kali sulit ditangani ketika digunakan untuk membawa berbagai barang belanjaan. Dalam beberapa tahun, desain kantong plastik diubah agar lebih ergonomis dan mudah digunakan.
Ide untuk menciptakan kantong T-shirt muncul sebagai solusi untuk menanggulangi masalah tersebut. Desain baru ini memiliki sisi yang dilas di bagian bawah kantong untuk membentuk dasar yang lebih kuat, serta dua sisi yang di satu sisi digantungkan dua pegangan-pegangan yang di luar poros lasan (side gussets), sehingga memungkinkan kantong ini dapat berdiri dengan sendirinya ketika diletakkan.
Desain ini sangat mirip dengan kantong T-shirt yang dapat melingkar dengan pegangan di bagian atas ketika diletakkan di atas bahu. Hal ini memudahkan penggunanya dalam membawa barang belanjaannya tanpa adanya rasa tidak nyaman. Pegangan-pegangan yang kuat dan ergonomis memudahkan pengguna dalam membawa barang-barang berat dengan aman.
Penggunaan kantong plastik mirip T-shirt semakin populer pada tahun 1970-an dan 1980-an. Industri ritel dan supermarket mulai mengadopsinya dan menggunakannya sebagai alternatif yang lebih praktis dan ekonomis daripada kantong kertas. Harga yang lebih murah untuk membuat kantong plastik juga memastikan bahwa kantong T-shirt menjadi pilihan yang lebih terjangkau bagi bisnis dan konsumen.
Namun, panggilan "kantong T-shirt" tidak muncul bersamaan dengan diperkenalkannya kantong plastik ini. Seiring dengan peningkatan penggunaan kantong plastik ini, orang mulai membandingkannya dengan bentuk dan desain kantong pakaian T-shirt, yang juga mempunyai dua pegangan di bagian atas. Kemiripan dalam desain dua hal ini membuat orang mulai menyebutnya sebagai kantong T-shirt.
Panggilan ini semakin populer seiring waktu dan menjadi kebiasaan dalam semua negara di mana kantong plastik ini digunakan. Seiring dengan meningkatnya kepedulian akan masalah lingkungan dan gerakan bebas plastik, penggunaan kantong T-shirt mengundang perdebatan. Beberapa negara bahkan telah melarang penggunaannya atau menerapkan biaya tambahan untuk mengurangi polusi plastik.
Dalam kesimpulan, kantong T-shirt adalah jenis kantong plastik yang diberi julukan karena desainnya yang mirip dengan kantong pakaian T-shirt. Mereka diciptakan untuk mengatasi masalah kantong plastik sebelumnya yang kurang praktis, dan desain mereka memberikan kemudahan dalam membawa barang belanjaan. Meskipun demikian, penggunaan kantong T-shirt semakin berkurang karena kekhawatiran akan dampaknya terhadap lingkungan.